Demi Fans, Jikustik Berdamai di Konser Reunian

Kamis, 14 Februari 2019 - 10:14 WIB
Demi Fans, Jikustik Berdamai di Konser Reunian
Demi Fans, Jikustik Berdamai di Konser Reunian
A A A
JAKARTA - Setelah berpisah selama satu decade, para personel Jikustik akhirnya kembali berkumpul, meski mereka tidak bisa menyembunyikan perseteruan yang terjadi di tubuh anggotanya. Namun, demi penggemar mereka berusaha kompak lewat konser Jikustik Reunian di The Grand Hall, Jalan Magelang, Sleman, Yogyakarta, 29 Maret 2019 mendatang.

Saat pertemuan pertama terjadi dalam 10 tahun di kantor Rajawali di Yogyakarta pada 5 Februari lalu, Pongki (vokal, gitar), Icha (bas, vokal), Dadi (gitar, vokal), Adhit (kibor) dan Carlo (drum) terlihat kaku. Mereka dipertemukan Anas Syahrul Alimi, CEO Rajawali Indonesia Communications.

“Pertenyaan "Apa kabar?" dan "Anak-anakmu gimana?" adalah obrolan yang pertema kali dilemparkan satu sama lain dan itu membuat suasana cair.

“Tarawan Jikustik reuni sudah lama dan tidak pernah terjadi. Konsepnya pun setengah matang dan tawaran it uterus berulang-ulang terjadi karena berat buat kamu untuk berkumpul. Setelah saya vakum pada 2009, kevakuman itu tidak direspons oleh band saya. 2011 akhirnya saya keluar. Di situlah saya tidak pernah berkomunikasi baik lisan maupun tulisan," kata Pongki.

Hingga akhirnya lewat email, Pongki menyatakan permintaan maaf sekaligus meminta izin untuk keluar dari band. Keputusan itu membuat Jikustik ramai diperbincangkan dan rak lama setelah itu, Icha pun ikut mundur dari Jikustik.

"Jadi saya keluar dari Jikustik karena saya kecewa, saya merasa saya bisa 'mati' kalau di band ini. Saya tidak bisa melakukan konsep yang ada di kepala saya karena baru mengeluarkan ide, teman-teman ternyata juga punya ide lain. Saya merasa tak ternaungi ide-ide itu," beber Pongki.

Persoalan ide dan idealisme bermusik memang bukan satu-satunya masalah. Pongki mengaku, jarak menjadi kendala bagi dirinya untuk bisa bersama-sama dengan rekan-rekannya. Pasalnya, Pongki tinggal di Jakarta dan personel lainnya menetap di Yogyakarta.

Lahirnya Jikustik Reunian yang ditawarkan Anas memang berhasil membuat para punggawa Jikustik luluh. Icha menilai, 2019 sebagai momen tepat untuk kembali bersama.
“Saya enggak mau kalau saya mati saya masih musuhan dan adanya konser ini menjadi berita bagus, setidaknya kita menyisakan waktu yang indah,” terang Icha.
Anas sendiri mengaku tidak mudah untuk menyatukan anggota Jikustik yang memang sudah lama berpisah dan perpisahan yang dilakukan ini bukan dengan cara yang damai. Namun, dia berusaha menyatukannya dengan alasan rekonsiliasi.

"Bukan hal mudah untuk menyatukan mereka semua. Dari tahun 2016 saya sudah mau bikin konser ini, tapi baru bisa dilaksanakan di tahun 2019," ujar Anas.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3986 seconds (0.1#10.140)